Olahraga

Indonesia Arena Batal Jadi Venue Indonesia Open 2024, Begini Keterangan PBSI

Suarasekadau.co.id – JAKARTA – Ketua Sektor Pembinaan lalu Prestasi (Kabid Binpres) PBSI , Ricky Subagja, menjelaskan alasan Indonesia Open 2024 batal dilakukan di dalam Indonesia Arena. Ia mengatakan permasalahan lampu menjadi persoalan utama.

Sebelumnya, Federasi Bulu Tangkis Bumi (BWF) di rilis undangan terhadap para pemain mengumumkan bahwa kompetisi Indonesia Open 2024 tahun ini akan dilakukan di tempat Istora Senayan. Padahal tahun lalu PBSI mengumumkan bahwa kompetisi level Super 1000 itu akan pindah ke venue baru yakni Indonesia Arena.

Terkait hal itu, Ricky sejatinya tak mampu menjelaskan secara detail. Namun, yang dimaksud ia ketahui bahwa Indonesia Arena mempunyai kesulitan lampu yang belum sanggup menyokong untuk keinginan pertandingan bulu tangkis.

“Yang tepatnya saya kurang tahu. Tapi pada sana hambatan bulu tangkis kan lampu. Itu aja, kenapa enggak mampu di dalam situ (Indonesia Arena). Lain-lainnya saya kurang tahu,” ujar Ricky pada waktu ditemui di tempat Pelatnas PBSI, Rabu (27/3/2024).

“Setahu saya enggak memungkinkan untuk bulu tangkis, tapi saya belum tahu ada hal lain kenapa enggak jadi di dalam sana,” sambung Ricky.

Sementara itu, Kepala Sektor Humas kemudian Industri Media PBSI, Broto Happy mengatakan struktur Indonesia Arena tidaklah bisa jadi mengupayakan pemasangan rigging yang dibutuhkan untuk menyokong lampu bulu tangkis. Sementara apabila tidak ada ada tambahan lampu, kemungkinan lapangan yang tersebut bisa saja dibentuk cuma 2 lapangan saja.

“Jadi struktur stadion itu tiada dipersiapkan untuk memasang rigging. Itu kan rigging-nya (untuk bulu tangkis) sampai 6 ton, serta itu nanti bisa saja ambruk,” jelas Broto.

Namun, untuk ke depan, Broto mengungkapkan pihak GBK akan memperbaiki hal ini. Tentu agar pada tahun mendatang turnamen bulu tangkis dilakukan dalam Indonesia Arena.

“Tapi kata regu survei, pihak GBK akan membuatnya (diusahakan),” kata Broto.

“Ya memang sebenarnya konsep basket, mau gimana. Memang konsep basket. Jadi itu lampunya ternyata memang sebenarnya betul bobotnya enggak kuat. Jadi kembali lagi ke Istora,” imbuh Ricky.

Related Articles

Back to top button