Teknologi

Perang Rusia-Ukraina Libatkan Penyebaran Video TikTok Artificial Intelligence Palsu

Suarasekadau.co.id – JAKARTA – Perang antara Rusia kemudian negeri Ukraina yang dimaksud telah dilakukan berlangsung dua tahun ternyata juga terjadi di area ranah dunia maya. Sebuah video TikTok yang menggambarkan kemewahan hidup orang mantan menteri pemerintahan negara Ukraina sengaja disebar.

Video TikTok yang digunakan beredar memerlihatkan individu ayah lalu putrinya yang mana memakai mobil mewah. Mereka digambarkan mempunyai beragam rumah mewah.

Scripps News melansir, Kamis (28/3/2024) sosok ayah yang disebutkan ternyata mantan Menteri Keamanan negara Ukraina Oleksii Reznikov. Namun, ucapan narator kecerdasan buatan (AI) menghasilkan sosok itu hidup serta mengklaim bahwa beliau menyalahgunakan dana Barat untuk gaya hidup mewah.

Menurut Andy Carvin, sesepuh serta editor pelaksana Atlantic Council Digital Forensic Research Lab, video TikTok ini akan menjadi petunjuk untuk sebuah investigasi disinformasi Rusia yang mana masif. Video TikTok yang disebutkan memerlihatkan foto-foto lama hingga 2023. Sang menteri dengan putrinya, Anastasia Shteingauz kerap diperlihatkan hidup mewah.

Setelah ditelusuri via daftar properti real estate yang digunakan pada ketika itu belum dibeli, menurut Digital Forensic Research Lab (DFRL), video TikTok ini disebarluaskan melalui ribuan akun TikTok palsu. Tindakan ini termasuk ke pada kategori kampanye disinformasi Rusia.

“Semuanya, ketika digabungkan, jelas mempunyai instruksi sama-sama untuk mencoba meyakinkan rakyat bahwa pemerintah negeri Ukraina korup, juga dia tiada dapat dipercaya,” kata Carvin.

Jumlah akun TikTok yang mana menyebarluaskan narasi yang disebutkan mencapai hampir 13.000, yang digunakan miliki total gabungan lebih lanjut dari 800.000 pengikut.

Juru bicara TikTok mengungkapkan telah lama menyadari keberadaan akun-akun palsu ini sebelum investigasi DFRL juga menghapusnya dari platform.

“Ini adalah operasi informasi terbesar yang digunakan pernah mereka itu lihat di dalam wadah tersebut. Investigasi mereka menyimpulkan bahwa ini berasal dari Rusia. Fakta bahwa Rusia telah dilakukan menentukan bahwa jaringan ini cukup berharga sebagai jaringan media massa sehingga merek menginvestasikan semua waktu ini, kemungkinan besar juga berbagai uang untuk menimbulkan akun-akun ini,” kata Carvin.

Related Articles

Back to top button