Bikin Gaduh Akibat Film Kiblat, Leo Pictures Minta Maaf
Suarasekadau.co.id – JAKARTA – Leo Pictures selaku rumah produksi film Kiblat memohonkan maaf pasca memproduksi kegaduhan melalui judul dan juga poster film horor tersebut. Permintaan maaf ini disampaikan secara langsung untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rabu (27/3/2024).
Permintaan maaf ini disampaikan menyusul kritikan yang dimaksud diberikan oleh Ketua MUI Lingkup Dakwah KH Cholil Nafis terkait poster juga judul film Kiblat . Dia menilai bahwa film horor Indonesia yang dibintangi Ria Ricis ini tidak ada pantas tayang pada bioskop.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Setelah kegaduhan beberapa hari ini, kami pun melakukan tabayyun sama-sama Majelis Ulama Indonesia,” bunyi keterangan unggahan Instagram Leo Pictures diambil Rabu (7/3/2024).
Film Kiblat, dijelaskan Leo Pictures digarap tidaklah semata-mata sebagai tontonan yang digunakan menghibur, tapi juga mengedukasi publik Indonesia. Terutama mengenai agama Islam.
Foto/Teater.co
“Pihak MUI dengan sangat rendah hati memberikan banyak saran positif untuk karya kami. Mengingat isi film ini sebenarnya merupakan syiar yang mana baik untuk masyarakat, namun poster lalu judulnya menciptakan salah paham untuk berbagai pihak,” jelasnya.
Pada kesempatan yang dimaksud sama, Leo Pictures mengumumkan akan mengganti judul serta poster film Kiblat. Hal yang dimaksud sesuai dengan saran yang diberikan MUI melalui rapat ini.
“Untuk itu, sesuai arahan dari MUI, kami akan segera mengganti judul dan juga poster dari film kami. Agar kegaduhan ini bukan berkepanjangan dan juga mengganggu ibadah puasa kita,” ujarnya.
Leo Pictures juga menyampaikan permintaan maaf juga menghargai segala kritik yang mana disampaikan. Apalagi kritik yang dimaksud justru miliki tujuan yang tersebut baik demi menghadirkan karya anak bangsa yang dimaksud berkualitas.
“Mohon maaf sebesar-besarnya terhadap para pihak berhadapan dengan kegaduhan yang digunakan terjadi beberapa hari ini,” ungkapnya.
“Terima kasih berhadapan dengan segala perhatian, lalu kritik yang digunakan merancang karya kami agar jadi karya yang tersebut bagus dan juga penuh makna,” tandasnya.
